Jangkar dan Perlengkapannya
Perlengkapan Jangkar di Forecastle Deck |
Jangkar merupakan alat labuh yang mempunyai bentuk dan berat khusus yang akan diturunkan kekedalaman air sampai dengan dasar, sehingga pada saat jangkar diturunkan maka kapal sangat terbatas pergerakkannya karena hembusan angin, arus atau gelombang.. Sebagai alat untuk berlabuh, untuk dapat beroperasi dengan baik jangkar memerlukan perlatan untuk menunjang operasionalnya.
Arrangement Jangkar dan Perlengkepannya (Tampak Samping) |
Arrangement Jangkar dan Perlengkepannya (Tampak Atas) |
Syarat-Syarat pemasangan jangkar dan perlengkapannya di kapal :
- Jangkar-jangkar diatas kapal harus memenuhi persyaratan mengenai berat, jumlah dan kekuatannya
- Panjang, berat dan kekuaan rantai jangkar harus cukup
- Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat di lepaskan dari sisi luar bak rantainya.
- Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya dan kekuatannya harus sedemikian rupa hingga jangkar itu dengan cepat dan mudah dilayani
- Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai, dapat menahan tegangan-tegangan dan sentakan-sentakan yang timbul.
1. Jangkar (Anchor)
Jangkar di Kapal Tugboat |
Kegunaan jangkar:
- Untuk membatasi gerak kapal pada waktu labuh di pelabuhan.
- Agar kapal tetap pada kedudukannya, meskipun mendapat tekanan oleh arus laut, angin, gelombang dan sebagainya.
- Untuk membantu penambatan kapal pada saat diperlukan.
2. Rantai Jangkar (Anchor Chain)
Rantai Jangkar |
Panjang standar setiap 1 rangkaian rantai (istilahnya panjang 1 segel) adalah 15 Fathoms atau setara dengan 27,5 m. Dalam satu rangkaian rantai (1 segel), rantai terangkai sebagai berikut; 1 buah kanter + 1 buah endlink + 1 buah large link + beberapa rangkaian ordinary link / common link + 1 buah large link + 1 buah end link, sehingga membentuk rangkaian rantai sepanjang 27,5 m. Setiap kapal, panjang rantai jangkarnya berbeda-beda tergantung dari besarnya kapal, misalkan untuk kapal tanker 6500 Dwt membutuhkan panjang rantai jangkar 495 m (18 segel) atau untuk setiap jangkar memerlukan rantai sepanjang 247.5 m (9 segel). Contoh lainnya untuk kapal tug boat dengan panjang 30 m, membutuhkan rantai sepanjang 247,5m (9 segel) atau untuk setiap jangkar memerlukan rantai sepanjang 123,75 m , tetapi pada prakteknya panjang rantai 123,75 m jika dibagi dengan 27,5 m (panjang 1 segel) maka dihasilkan 4,5 segel, untuk menghindari pemotongan rantai maka rantai jangkar dibagi menjadi 110 m (4 segel) untuk jangkar sebelah kanan dan 137,5 m (5 segel) untuk jangkar sebelah kiri.
Setiap panjang rantai disambung dengan menggunakan segel (shackle). Sedangkan untuk menyambung rantai dengan jangkar digunakan anchor shackle (segel jangkar) yang dilengkapi swivel (kili – kili), yang memungkinkan jangkar berputar, tanpa mengakibatkan rantai yang dipasang sebelum atau di belakang jangkar tersebut terpuntir. Sedangkan ujung rantai lainnya diikatkan pada kapal didalam kotak rantai (chain's locker) dengan menggunakan segel. Ujung rantai jangkar harus diikatkan pada kapal dengan alasan agar rantai dapat tertahan atau tidak hilang jika jangkar diturunkan terus sampai batas maksimum panjang rantainya.
Pada kapal kapal tertentu (tongkang / barge, kapal kapal kurang dari 30m) rantai jangkar ini dapat diganti dengan wire rope / sling. Panjang tali kawat harus 1,5 kali dari persyaratan panjang untuk jenis penggunaan rantai kapal dengan batas kekuatan tarik dan beban putus sama dengan rantai jangkar. Namun, penggunaan wire ropes harus dipasng rantai antara wire ropes dengan jangkar sepanjang 12,5 meter.
3. Tabung Jangkar (Hawse Pipe)
Tabung Jangkar |
- Pada saat pengangkatan atau penurunan jangkar dari laut, jangkar kapal tidak membentur bagian haluan kapal walaupun kapal dalam keadaan trim kebelakang 5 derajat
- Saat penarikan untuk penempatan jangkar, tiang jangkar harus dapat masuk ke dalam hawse pipe dengan mudah walaupun keadaan posisi anchor palm tidak baik
- Anchor armdan anchor palm harus dapat merapat ke lambung kapal untuk menghindari benturan atau getaran pada saat kapal berlayar atau terkena ombak. Saat penurunan jangkar, jangkar harus dapat meluncur secara gravitasi tanpa terhambat
- Pembuatan tabung jangkar harus diperhitungkan panjangnya agar mencukupi untuk panjang tiang jangkar
- Konstruksi pemasangan tabung jangkar harus memenuhi ketentuan dari badan klasifikasi
- Dalam pelayaran jangkar jangan menggangtung di air.
- Lengkungan lobang pipa rantai ke geladak dibuat sedemikian rupa hingga mempermudah masuk / keluarnya rantai jangkar, hingga gesekan seminim mungkin. Juga lobang disambung jangan sampai membuat sudut yang terlau tajam.
Diameter dalam hawse pipe disesuaikan dengan diameter rantai jangkar kapal yang akan digunakan dan diperhitungkan pada saat pengoperasian gerakan naik dan turun dari rantai jangkar tidak terganggu. Pada umumnya digunakan patokan diameter dalam dari hawse pipe sebesar 10,4 dari diameter rantai jangkar. Bagian atas dan bawah lubang hawse pipe harus dipertebal bisa menggunakan besi cor atau doubling plate biasa disebut deck piece. Hal itu dikarenakan gerakan rantai jangkar selalu bergesekan dibagian tersebut.
4. Bak Rantai Jangkar (Anchor Chain Locker)
Tabung Jangkar |
Dalam pembuatan bak rantai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan tentunya sesuai dengan ketentuan dan persyaratan badan klasifikasi:
- Volume bak rantai harus dapat menampung seluruh volume rantai
- Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat dari ujung rantai kapal bagian dalam, pengikatan ujung rantai jangkar biasanya menggunakan shackle yang cukup kuat dan memiliki kekuatan tidak kurang dari 15% beban putus dari rantai jangkarnya
- Pada bagian bawah plat bak rantai dibuat berlubang untuk jalan keluarnya kotoran atau lumpur yang terbawa oleh rantai. Dan dibawahanya terdapat kotak lumpur yang dengan mudah dibersihkan. Pada ukuran kapal - kapal tertentu bak rantai harus dilengkapi dengan pipa drainase untuk pembuangan air dan lumpur
- Dinding bak rantai ada yang dilapisi dengan lembaran kayu untuk mengurangi suara berisi karena benturan rantai jangkar. Dinding plat dilapisi dengan cat khusus tahan air laut sejenis epoxy
- Dinding bak rantai dilengkapi dengan manhole atau lubang masuk orang untuk keperluan saat pemeriksaan bak rantai ataupun pada saat pembersihan. Pada sekat pemisah biasanya dilengkapi dengan anak tangga, bentuk dari anak tangga ini tidak boleh mengganggu operasi rantai jangkar. Biasanya anak tangga ini dibuat dengan cara melobangi dinding sebagai tempat pijakan kaki.
5. Tabung Rantai Jangkar (Anchor Chain Pipe)
Tabung Rantai Jangkar |
- Saat pengoperasian pengangkatan atau penurunan jangkar, rantai harus dapat keluar dan masuk kedalam bak rantai secara lancar melalui tabung rantai jangkar
- Dalam pembuatan tabung rantai harus diperhitungkan panjangnya supaya tidak menggangu tumpukan rantai dalam bak rantai.
- Posisi lobang tabung rantai digeladak kapal harus dibuat dengan posisi yang baik sehingga rantai tepat turun ditengah lubang tabung rantai dan tabung rantai dibuat pada posisi bak rantai sehingga rantai dapat tertumpuk merata. Pada kedua lubang tabung rantai (PS dan SB) dipasang pipa yang melebihi tinggi geladak untuk mengurangi air digeladak.
- Konstruksi pemasangan tabung rantai jangkar harus memenuhi ketentuan dari badan klasifikasi.
6. Mesin Jangkar (Anchor Windlass)
Mesin Jangkar |
Untuk mesin jangkar dengan tenaga motor listrik, biasanya digunakan pada kapal berukuran menengah, sistem ini banyak disukai oleh pemilik kapal - kapal pesiar karena bersih. Namun kapal harus memiliki pembangkit listrik khusus (generator khusus) untuk penggerak mesin jangkar. Sedangkan tenaga hidrolik memerlukan unit yang besar dan sangat sensitif, namun instalasi pipa hidroliknya harus terlindungi untuk menghindari kerusakan dan kebocoran, karena memiliki tekanan yang sangat besar maka apabila bocor sangat berbahaya.
Mesin jangkar harus ditempatkan pada geladak haluan kapal agar lebih memudahkan pengoperasian penurunan dan penaikan jangkar. Pemasangan mesin jangkar di geladak kapal, plat geladak didaerah pondasi mesin jangkar harus diperkuat dengan penebalan plat serta konstruksi pondasi yang kuat. Mesin jangkar harus dilengkapi dengan sistem rem. Rem ini berfungso untuk memperlambat putaran poros dan memberhentikan penurunan rantai jangkar dan jangkar.
Apabila mesin jangkar dilengkapi dengan chain stopper yang terpasang kuat pada forecastle deck, maka alat ini harus memiliki kemampuan beban putus 80% dari beban putus rantai. Apabila chain stopper tidak terpasang maka mesin jangkar harus dapat menahan tarikan dengan beban putus 80% beban putus rantai dengan tanpa adanya deformasi pada peralatannya juga slip pada sistim pengeremannya.
Sistem kerja mesin jangkar, Jangkar ditarik dengan melalui hawse pipe jangkar yang terkait dengan menggunakan joining shackle dan dilengkapi dengan swivel sehingga apabila jangkar berputar maka rantai jangkar tidak melilit dan rantai akan melalui chain stopper yang terpasang digeladak. Selanjutnya rantai ditarik oleh drum (gipsy) mesin jangkar yang berputar dengan penggerak motor listrik / hidrolik / manual / mesin diesel. Kemudian rantai ditarik masuk melalui chain pipe terus turun masuk ke bak rantai dan pada ujungnya rantai dikaitkan pada chain slip dengan dikaitkan pada segel penghubung seterusnya segel ini dikaitkan pada cable clench yang dipasang kuat pada salah satu konstruksi kapal seperti sekat. Rangkaian rantai pada bagian ujung dalam dekat dengan bak rantai dilengkapi slip hook dibagian chain slip, dimana pada saat darurat dapat dengan mudah dilepas.
7. Penahan Rantai Jangkar (Chain Stopper)
Chain Stopper & Anchor Stopper |
8. Penahan Jangkar (Anchor Stopper)
Anchor stopper biasanya dipasang di ujung hawse pipe bagian geladak yang berguna menahan jangkar supaya jangkar tidak terjatuh ke laut karena gaya beratnya.
0 Response to "Jangkar dan Perlengkapannya"
Post a Comment