Suatu kapal yang bergerak dengan kecepatan tertentu didalam suatu media, akan mengalami gaya hambat (Resistance Forces) dari media tersebut (air laut dan udara), yang mana gaya hambat tersebut harus diatasi oleh gaya dorong (Thrust ) yang dihasilkan dari suatu perangkat yang bisa menghasilkan tenaga untuk melawan tahanan tersebut.
Berikut ini adalah jenis jenis kapal berdasarkan tenaga penggerak utamanya :
Kapal Bertenaga Manusia / Manual
|
Kapal Bertenaga Manusia |
Kapal yang menggunakan tenaga manusia dapat dikatakan merupakan kapal yang tidak memiliki mesin dalam pengoperasiannya. Kapal jenis ini sudah dikenal sejak ratusan tahun bahkan ribuan tahun yang lalu. Kapal jenis ini cenderung lebih ramah lingkungan karena sedikit atau bahkan tidak sama sekali menghasilkan polusi yang berakibat pada lingkungan. Umumnya pada saat ini kapal bertenaga manusia digunakan untuk kapal-kapal kecil saja. Biasanya hanya digunakan untuk berlayar di daerah perairan tenang dan tidak jauh dari tepi. Contoh dari kapal yang menggunakan tenaga manusia diantaranya adalah kapal dayung, kapal / perahu tambang, serta kapal paddle wheel.
Kapal Tenaga Angin / Layar
|
Kapal Bertenaga Angin / Layar |
Kapal yang memanfaatkan tenaga angin dapat dikatakan merupakan kapal yang tidak memiliki mesin dalam pengoperasiannya . Kapal ini memanfaatkan angin dengan menggunakan layar sebagai penggerak utama kapal. Seiring dengan berkembangnya teknologi mesin, penggunaan layar sebagai tenaga penggerak mulai ditinggalkan. Tetapi masih teradapat kapal yang menggunakan layar sebagai tambahan alat penggerak pada kapal-kapal tertentu seperti yacht, kapal latih, kapal ikan.
Karakteristik kapal dengan penggerak angin / layar adalah :
1. Kecepatan kapal tergantung pada adanya angin.
2. Ukurannya terbatas pada kapal berukuran kecil
3. Banyak kita jumpai pada kapal-kapal latih dan pada kapal barang
Kapal Bertenaga Uap
|
SS United States, Kapal Bertenaga Uap |
Kapal uap (Steam ships) adalah tipe kapal yang menggunakan mesin uap (turbin uap atau torak uap) sebagai tenaga penggeraknya. Mesin uap menggunakan piston, turbin uap menggunakan turbin. Pada mesin uap kalor diubah menjadi energi kinetik translasi piston kemudian diubah menjadi energi kinetik rotasi. Pada turbin uap, kalor langsung diubah menjadi energi kinetik rotasi turbin.
Penggunaan uap sudah sejak awal dikembangkan untuk menggerakkan kapal pada mesin uap. tetapi pada saat ini uap banyak digunakan untuk mengerakkan kapal dengan menggunakan turbin uap, tidak menggunakan mesin reciprocating seperti sebelumnya. Menurut Roy L. Harrington hal ini dikarenakan gerak melingkar “rotary” pada turbin lebih mudah dari pada gerak pada mesin reciprocating, selain itu gaya yang tidak seimbang “unbalanced force” pada mesin reciprocating dapat dihilangkan dengan menggunakan turbin uap. Dalam penggunaan turbin uap, energi uap akan diubah menjadi energi mekanik menggunakan ekspansi uap dari boiler sehingga dapat memutar poros propeller.
Kapal Bertenaga Gas
|
Kapal Bertenaga Gas |
Penggunaan tenaga gas pada kapal sebenarnya sudah ada sejak perang dunia II. Penggunaan gas pada saat itu digunakan sebagai alternatif dalam tenaga penggerak kapal selain tenaga uap dan tenaga diesel. Pada saat ini penggunaan turbin gas dalam menggerakkan kapal masih digunakan, terutama untuk kapal-kapal cepat, kapal militer dan juga ada yang digunakan pada kapal pesiar. Dalam sistem gas turbin, fluida yang digunakan adalah berupa udara, udara tersebut akan masuk melalui air inlet sebelum proses pembakaran. Kemudian setelah udara masuk, udara akan dialirkan menuju kompresor untuk dinaikkan tekanannya dan kemudian dialirkan ke ruang bakar. Setelah udara masuk ke ruang bakar, secara bersamaan bahan bakar dimasukkan dan pematik dinyalakan sehingga terjadi proses pembakaran. Kemudian gas sisa akan dikeluarkan. Kelebihan dari turbin gas adalah energi yang dihasilkan sangat besar dengan emisi yang dihasilkan sangat rendah. Selain itu, kesiapannya untuk beroperasi pada kondisi full-load sangat cepat, yaitu berkisar 15 menit untuk warming-up period. Marine Gas Turbine sangat jarang dijumpai pada kapal-kapal niaga, hal ini disebabkan karena operasi dan investasinya yang relatif mahal. Sehingga paling banyak dijumpai pada kapal-kapal perang baik jenis, frigates; destroyers; patrol crafts; dsb
Kapal Motor
|
MT Kasim, Kapal Bertenaga Diesel Motor |
Kapal ini adalah kapal dengan mesin utamanya motor / mesin pembakaran dalam. Mesin pembakaran dalam yang digunakan dalam propulsi kapal, pada umumnya adalah reciprocating engines yang beroperasi dengan prinsip prinsip diesel (compression ignation) yangmana kemudian dikenal dengan nama Diesel Engine. Berbagai ukuran untuk Diesel Engines ini dibuat, mulai dari kebutuhan untuk pleasure boats hingga ke modern supertankers dan passenger liners.
Pada umumnya cara kerja mesin diesel hampir sama dengan mesin otto, yaitu dengan membakar campuran antara bahan bakar dan udara pada ruang bakar dan keduanya merupakan jenis mesin reciprocating. Tetapi perbedaanya mesin diesel tidak menggunakan ignition spark dengan busi seperti yang terjadi pada mesin otto serta biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah jika dibandingkan mesin otto karena mesin diesel menggunakan solar sebagai bahan bakarnya. Umumnya, mesin diesel yang digunakan pada saat ini adalah mesin diesel 4 langkah karena memiliki keunggulan dalam berbagai segi jika dibandingkan dengan mesin 2 langkah.
Kapal Bertenaga Listrik
|
Kapal bertenaga Listrik |
Kapal dengan tenaga listrik menggunakan energi listrik untuk menggerakkan kapal. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator dipasang pada kapal. Penggunaan listrik dalam menggerakkan kapal memiliki beberapa kelebihan, seperti fleksibilitas yaitu tidak membutuhkan ruang yang besar, tidak menghasilkan getaran yang besar dan tentu saja sangat ramah lingkungan. tetapi kelemahan dari sitem ini adalah biaya yang cukup tinggi dan efisiensi yang lebih rendah.
Kapal Bertenaga Nuklir
|
NS Savanah, Kapal Bertenaga Nuklir |
Penggunaan nuklir dalam teknologi ada sejak ditemukannya atom dan radioaktif pada tahun 1902. Kemudian Einstein menjelaskan bahwa ada kemungkinan radioaktifitas dari energi atom dapat diubah menjadi energi. Dan hal itu menjadi kenyataan ketika pada 1939 akhirnya dapat dibuktikan dengan pemisahan inti atom pada nuklir. Menurut Roy L Harrington, karakteristik yang paling signifikan dalam penggunaan nuklir dalam industri maritim adalah sifat kompaknya dibandingkan energi lain. Energi nuklir ini dihasilkan oleh uranium yang setiap harinya dapat menghasilkan satu megawatt perhari. Sedangkan pembakarannya, setiap satu pound uranium setara dengan pembakaran 900 ton bahan bakar fosil. Perbedaan antara tenaga nuklir dengan bahan bakar fosil selain pada aspek ekonomi adalah juga pada aspek keselamatan. Hal itu dikarenakan nuklir bersifat radioaktif sedangkan bahan bakar fosil tidak bersifat demikian. Dalam hal ini, kru kapal yang mengoperasikan reaktor nuklir di dalam kapal harus benar-benar terlindungi oleh radioaktifitas tersebut dengan alat yang dapat menyerap radioaktif.
Bentuk Propulsi ini hanya dipakai pada kapal-kapal besar non komersil seperti kapal induk, kapal perang sehingga kapal yang memakainya masih terbatas.
0 Response to "Jenis - jenis Kapal Berdasarkan Tenaga Penggerak Utamanya"
Post a Comment