Aloon - Aloon Kota Blitar
Pintu Selatan Aloon Aloon Kota Blitar |
Alun-Alun Kota Blitar merupakan salah satu saksi bisu perjalanan sejarah Kabupaten Blitar masa kolonial Belanda. Sebelum tahun 1848 pusat pemerintahan Kabupaten Blitar tidak berada di wilayah Kota Blitar seperti saat ini, bupati pertama Blitar R.M. Aryo Ronggo Hadinegoro memindahkan pusat pemerintahan dari pinggir sungai Pakunden ke wilayah Kota Blitar saat ini karena pusat pemerintahan sebelumnya terkena letusan Gunug Kelud. Pembangunan alun-alun tampaknya bersamaan dengan pembangunan rumah tinggal Bupati yang berada tepat di depannya yaitu kurun waktu 1875, saat itu Bupati Blitar oleh KPH. Warsoekoesomo.
Terjadinya pergeseran fungsi alun-alun pada masa kolonial Belanda juga dirasakan pada kurun waktu 1880an dimana alun-alun Blitar banyak difungsikan bagi kegiatan kerakyatan dibanding dengan fungsi awal alun-alun sendiri yang lebih bersifat sakral. Dari foto-foto lama alun-alun Blitar tampak kegiatan seperti Rampongan Macan sering diadakan di alun-alun. Sebuah tontonan perburuan macan jawa yang sangat diminati kala itu. Alun-alun juga difungsikan sebagai tempat berjualan aneka makanan dan minuman.
Agar Alun-alun sebagai ikon dari pusat kota dan menjadi kebanggaan
warga, maka saat ini hampir semua alun-alun telah mendapatkan sentuhan
sehingga tampil Asri dan Bersih. Tak terkecuali dengan Alun-alun di Kota
Blitar. Alun-alunnya hijau dan rindang, sekelilingnya ditanami
pohon-pohon yang tumbuh subur. Ada pohon Beringin yang berusia puluhan
tahun. Di sisi lain, depan Masjid
Agung, nampak deretan Pohon Palm yang mengesankan alun-alun modern. Di
beberapa sudut nampak bangunan pendopo. Gapura masuk juga dibangun
dengan megah. Warna merah dan putih mendominasi pendopo dan gapura. Tak
lupa, adaRingin Kurung di dekat pintu Masuk Selatan.
Tak kurang ada 10 macam sarana fitness yang disiapkan untuk pengguna. Bentuknya mirip-mirip dengan peralatan fitness yang disediakan di sebuah Gym. Hanya, semua peralatan fitness di Alun-alun Blitar ini terbuat dari besi. Bentuknya bermacam-macam. Untuk melatih otot tangan, kaki dan perut juga ada. Tentu saja peralatan fitness nya nggak bisa dipindah-pindah. Secara umum, peralatan fitness ini tidak berbahaya bagi anak-anak. Tetapi tetap saja harus ada pengawasan dari orangtua.Tentunya fasilitas ini sangat bermanfaat bagi warga yang ingin tetap bugar dan sehat.
Warung-warung pedagang kakilima yang dulu memenuhi kawasan Alun-Alun
Blitar sekarang dilarang berjualan di dalam alun-alun. Saat ini pedagang
kakilima menempati bagian luar pagar kawasan
Alun-Alun Blitar.
Alun-Alun Blitar merupakan hiburan rakyat yang murah dengan lokasi yang
cukup strategis. Baik pengunjung yang berusia muda hingga berusia lanjut
menyempatkan mampir di tempat ini sekedar bersantai atau nongkrong
bersama kawan-kawannya.
0 Response to "Aloon - Aloon Kota Blitar"
Post a Comment